PEMBENTUKAN HIGHER ORDER THINKING SKILLS PADA MATERI AGAMA BAGI SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK DAN BUDAYA BELAJAR SISWA
Abstrak
Permasalahan dalam penelitian ini adalah masih terdapat kurangnya higher order thinking skill siswa khususnya pada materi agama di jenjang sekolah dasar. Seperti siswa masih kurang dalam menanggapi materi yang disampaikan oleh guru, masih kurang dalam mengidentifikasi dan menyimpulkan dari sebuah pernyataan yang diberikan oleh guru, dan sebagainya. Selain itu, perilaku siswa bervariasi ketika mengikuti proses pembelajaran, seperti ada yang aktif dan ada yang tidak dalam berpartisipasi mengikuti proses pembelajaran, sebagian besar siswa hanya bersifat pasif dan diam saja dari awal sampai selesai pembelajaran berlangsung, dan sebagainya. Padahal guru sudah berupaya menggunakan pendekatan pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan materi pelajaran, yaitu salah satunya menggunakan pendekatan saintifik. Kemudian faktor lain mempengaruhi HOTS siswa adalah budaya belajar siswa itu sendiri. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini akan mengukur dan pembuktian keefektifitasan penggunaan pendekatan saintifik dan budaya belajar dalam pembentukkan higher order thinking skills dan perilaku belajar siswa di SD Negeri 43 Seluma. Karena ada beberapa teori dan hasil penelitian yang mengatakan efektif dan ada juga tidak efektif. Jenis penelitian yang digunakan ialah pedekatan campuran, meliputi penelitian kualitatif, dan kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan observasi, angket, serta dokumentasi. Untuk menganalisis data akan menggunakan analisis data secara kuantitatif dan kualitatif. Secara kuantitatif menggunakan uji kualitas data, uji asumsi dasar, uji asumsi klasik, uji regresi berganda. Sedangkan secara kualitatif akan menggunakan analisis data Triangulasi.
Referensi
Al-Tabany, T. I. B. (2017). Mendesain model pembelajaran inovatif, progresif, dan kontekstual. Prenada Media
Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (2010). Kerangka landasan untuk pembelajaran, pengajaran, dan asesmen (terjemahan Agung Prihantoro). New York: Addison Wesley Longman.(buku asli diterbitkan tahun 2001)
Daryanto. (2014). Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Yogyakarta: Gava Media.
Djaali, H. (2023). Psikologi pendidikan. Bekasi: Bumi Aksara
Erllina, R. (2020). Optimalisasi Rumah Belajar Di Pekon Sukamarga Kecamatan Suoh Kabupaten Lampung Barat. SAKAI SAMBAYAN—Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 4(2), 83-85
Fitria, Y., & Indra, W. (2020). Pengembangan model pembelajaran PBL berbasis digital untuk meningkatkan karakter peduli lingkungan dan literasi sains. Deepublish
Hakim, M. A. R., Febrini, D., & Astari, A. R. N. (2022). MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ONLINE LEARNING PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI KELAS BAWAH SEKOLAH DASAR KOTA BENGKULU (STUDI IMPLEMENTASI & PENERAPAN). INSAN CENDEKIA: Jurnal Studi Islam, Sosial dan Pendidikan, 1(1), 75-81
Hakim, M. A. R., Putridianti, W., Febrini, D., & Astari, A. R. N. (2022). PENTINGNYA SEX EDUCATION PADA SISWA DI KELAS TINGGI SEKOLAH DASAR (PERSEPSI & PERAN GURU). INSAN CENDEKIA: Jurnal Studi Islam, Sosial dan Pendidikan, 1(2), 10-16
Halimah, S. (2021). Implementasi Pendekatan HOTs (Higher Order Thinking Skills) dalam Pembelajaran PAI. Evaluasi: Jurnal manajemen Pendidikan Islam, 5(2), 342-362
Hosnan. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia
Jehadut, Kanisius, Maisya Zahra Al Banna, and Widiastini Arifuddin. “Penerapan Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Sekolah Menengah Atas.” Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan 4, no. 2 (2022): 1686–95. https://doi.org/10.31004/edukatif.v4i2.2204.
King, A. (2008). Structuring peer interaction to promote higher-order thinking and complex learning in cooperating groups. The teacher’s role in implementing cooperative learning in the classroom, 73-91
Lewis, A., & Smith, D. (1993). Defining higher order thinking. Theory into practice, 32(3), 131-137
Liana, Dina. “Berpikir Kritis Melalui Pendekatan Saintifik.” MITRA PGMI: Jurnal Kependidikan MI 6, no. 1 (January 25, 2020): 15–27. https://doi.org/10.46963/mpgmi.v6i1.92.
M, Sirajuddin., Hakim, M. A. R., & Johari, E. (2022). The Simbur Cahaya Bangkahulu Constitutional Law as a Source of Indonesian Law: A Review of Local Wisdom and a Study of National Legal Education. International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding, 9(12), 262-273
Newman & Wehlage. (2013). Authentic Education (daring) diakses di https://sites.ehe.osu.edu/bedmiston/files/2013/03/Authentic-Education-5-Standards.pdf pada Selasa, 14 November 2022 pukul 9.12 WIB.
Nursina. (2016). Budaya Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Yang Diperoleh Siswa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum
Pertiwi, A. D., Nurfatimah, S. A., & Hasna, S. (2022). Menerapkan Metode Pembelajaran Berorientasi Student Centered Menuju Masa Transisi Kurikulum Merdeka. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(2), 8839-8848
Pohan, A. E. (2020). Konsep pembelajaran daring berbasis pendekatan ilmiah. Penerbit CV. Sarnu Untung
Saido, G. A. M., Siraj, S., DeWitt, D., & Al-Amedy, O. S. (2018). Development of an instructional model for higher order thinking in science among secondary school students: a fuzzy Delphi approach. International Journal of Science Education, 40(8), 847-866
Sani, R. A. (2014). Pembelajaran saintifik untuk implementasi kurikulum 2013. PT Bumi Aksara
Sinambela, P. N. (2017). Kurikulum 2013 dan implementasinya dalam pembelajaran. Generasi Kampus, 6(2)
Sulistia, M., Asiyah, A., & Taufiqurrahman, M. (2022). Nilai-Nilai Pendidikan Islam Yang Terkandung Dalam Budaya Syarafal Anam Di Desa Bang Haji Kecamatan Bang Haji Kabupaten Bengkulu Tengah. Insan Cendekia: Jurnal Studi Islam, Sosial dan Pendidikan, 1(2), 43-55
Syarifah, T. J., Usodo, B., & Riyadi, R. (2018). Higher order thingking (HOT) problems to develop critical thinking ability and student self efficacy in learning mathematics primary schools. In Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series (Vol. 1, No. 1)
Sabri, A. (2020). Pendidikan Islam Menyongsong Era Industri 4.0. Deepublish
Satori, D., Komariah, A., & Suryana, A. (2019). Character education in the era of industrial revolution 4.0 and its relevance to the high school learning transformation process. Utopia y Praxis Latinoamericana, 24(5), 327-340
Setiawan, M. A. (2017). Belajar dan pembelajaran. Uwais Inspirasi Indonesia
Susanto, A. (2021). Pendidikan anak usia dini: Konsep dan teori. Bumi Aksara
Thomas, A., & Thorne, G. (2009). How to increase higher order thinking. Metarie, LA: Center for Development and Learning, 264
Trianto. (2011). Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Widodo, H. (2021). Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: UAD PRESS
Yuliyanto, A., Fadriyah, A., Yeli, K. P., & Wulandari, H. (2018). Pendekatan saintifik untuk mengembangkan karakter disiplin dan tanggung jawab siswa sekolah dasar. Metodik Didaktik: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, 13(2)
Zuhra, Fatma. “PENINGKATAN HIGHER ORDER THINKING SKILLS ( HOTS ) MAHASISWA PGSD MELALUI MODEL PEMBELAJARAN RADEC” 14 (2022): 111–15
White, R. C. (1997). Curriculum Innovation: A celebration of classroom practice. Open University Press, 325 Chestnut Street, Philadelphia, PA 19106 (16.99 British pounds). Web site: http://www. openup. co. uk.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Azwar Rahmat, M. Arif Rahman Hakim, Qolbi Khoiri

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.